Kinerja Proses Pemanasan Pada Pemanas Air Tenaga Matahari

Bagi Anda yang masih bingung dalam membeli pemanas air tenaga matahari jangan khawatir lakukan pertimbangan dengan kerjanya. Secara umum pemanas air ini dibedakan menjadi dua sistem utama untuk penggerak panasnya. Sehingga memberikan panas yang lebih maksimal nantinya.

Kinerja Proses Pemanasan Pada Pemanas Air Tenaga Matahari

  1. Pemanasan air secara Thermoshipon dengan Heat Exchanger

Kinerja pertama yang dilakukan oleh pemanas air tenaga solar adalah menggunakan sistem Thermoshipon dengan Heat Exchanger. Kinerja ini bisa disebut juga dengan pemanasan tidak langsung.

Sistem yang satu ini banyak digunakan untuk area pegunungan yang cenderung lebih dingin dengan es mengkristal. Area pegunungan ini memiliki titik beku yang lebih tinggi sehingga sistem yang konvensional dirasa kurang sesuai. Karena itulah sistem khusus inilah yang digunakan.

Sehingga titik beku yang terjadi ini nantinya bisa menyebabkan pipa mengembang dan pecah. Jadi dibutuhkan teknik lainnya untuk menyebabkan aliran air panas tetap berjalan baik.

Sistem pemanasan tidak langsung ini dimulai dengan cairan dari coolblend yang memberikan daya serap lebih cepat. Sehingga radiasi dari cahaya mataharinya cepat menyerap dengan baik. Daya serap ini nantinya akan melewati bagian pipa stainless  yang ada di dalam tangki.

Barulah tugas dari heat exchanger yang akan memanaskan air tersebut di dalamnya. Kemudian air panas baru bisa didistribusikan sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Proses ini terkesan tidak efisien namun cukup membantu penggunaannya dalam keseharian.

  1. Pemanasan air dengan Thermoshipon

Tipe berikutnya ini merupakan kebalikan dari sistem sebelumnya. Dalam pelaksanaannya sistem ini disebut dengan sistem langsung. Dikatakan langsung karena proses pemanasan yang terjadi di dalam mesinnya tidak menggunakan perantara. Prinsip ini menggunakan satu tangki dengan arah aliran yang berbeda. Air yang ada masih dengan aliran yang sama kemudian dimasak barulah akan berubah tempat.

Perlu dipahami dalam kinerja dalam pemanas air tenaga surya hukum benda yang panas memiliki beban lebih ringan. Sehingga air panas yang berhasil dididihkan akan terletak pada bagian teratas dan siap untuk digunakan. Sementara air dengan kondisi dingin akan tetap berada di bawah dan begitu seterusnya.

Tipe yang seperti ini cocok digunakan untuk area yang mudah mendapatkan panas matahari dan melakukan pendidihan air. Bisa dibilang titik bekunya cenderung rendah sehingga tidak akan terjadi masalah jika menggunakan sistem pemanasan langsung ini. Keuntungannya adalah proses pemanasan yang terjadi cenderung lebih cepat dan efisien untuk digunakan. Volume air yang dihasilkan dari pemanasannya juga tetap akan sama.

Dalam penggunaan pemanas air tenaga matahari memang perlu tahu teknik pemanasan air yang dirasa lebih sesuai. Tujuannya untuk melihat sisi efektif tidaknya digunakan dalam daerah terkait. Jika memang ada hambatan dengan titik beku maka bisa memilih pemanasan yang tidak langsung saja yang jauh lebih sesuai dengan penempatannya.

Oleh: intisolarsurabaya.com